Selasa, 18 September 2012

SENI TATA RIAS



Tata rias wajah
atau bride makeup adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah bride makeup lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up).

makeup
membutuhkan banyak pengetahuan tentang:


Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
Karakterisasi warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias atau bride perfect makeup)
Komposisi warna
Make Up Bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna. Bride perfect makeup wajah korektif merupakan jenis tata rias wajah yang paling sering dilakukan oleh masyarakat.

makeup perfect merupakan kegiatan mengubah penampilan murni untuk tujuan seni. Melukis tubuh (body painting) merupakan salah satu contoh kegiatan styling make up.

makeup perfect banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna makeup dan bahan kosmetika yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/watak tertentu, misalnya penggunaan eye makeup dan eye makeup perfect gelap untuk memberi karakter galak

Tata rias wajah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tata rias wajah atau Kosmetik {{en:Make up}} adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up).
Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang:
  • Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
  • Karakterisasi Warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)
  • Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)
  • Komposisi Warna
Daftar isi
[sunting] Tata rias wajah korektif
Bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna. Tata rias wajah korektif merupakan jenis tata rias wajah yang paling sering dilakukan oleh masyarakat.



[sunting] Tata rias wajah untuk mode/ seni (Styling make up)
Merupakan kegiatan mengubah penampilan murni untuk tujuan seni. Melukis tubuh (Body painting) merupakan salah satu contoh kegiatan styling make up.
[sunting] Tata rias wajah untuk karakterisasi
Banyak digunakan untuk kepentingan dunia akting dan hiburan. Setiap warna dan bahan kosmetika yang digunakan ditujukan untuk membentuk karakter/watak tertentu, misalnya penggunaan eye shadow gelap untuk memberi karakter galak.

TATA RIAS CARA KILAT
Tak punya banyak waktu untuk merias wajah? Trip tata rias cara kilat ini bisa membantu Anda.

RIAS WAJAH 5 MENIT
- Oleskan concealer pada ceruk dari sudut dalam mata Anda. Baurkan dengan ditekan pelan dengan ujung jari telunjuk
- Untuk mendapatkan riasan wajah tanpa cela, oleskan alas bedak dengan sponge. Baurkan secara cermat.
- Oleskan bedak tabur agar alas bedak dan concealer melekat lebih baik di kulit. Gunakan puff khusus untuk bedak.
- Rapikan alis dengan perona mata.
- Dengan kuas perona mata, sapukan highlight di seluruh kelopak mata. Lalu oleskan perona mata warna sedang mulai dari garis bulu mata sampai di atas lipatan mata.
- Garisi mata dengan perona mata yang warnanya lebih gelap.
- Oleskan 2 lapis maskara warna hitam atau cokelat tua.
- Oleskan perona pipi pada tonjolan pipi. Baurkan dengan baik. Gunakan warna netral. Lalu sapukan warna yang lebih cerah diatasnya.
- Oleskan lipstik.
- Tegaskan bibir dengan menggarisi sekeliling bibir dengan pensil lipliner.

KUKU
Tak punya waktu untuk manicure? Berikut, tips untuk perawatan tangan dan kuku:
- Olesi tangan dengan krim tangan tiap hari.
- Bentuk kuku Anda.
- Sebelum mewarnai kuku, selalu oleskan terlebih dahulu base coat untuk mencegah kuku bernoda dan membuat pewarna kuku bisa dioleskan lebih mudah. Saat ini, base coat merk tertentu juga mempunyai efek penguat kuku dan mencegah cat kuku mengeripik.
- Selalu bawa emery board di dalam tas tangan Anda untuk mengatasi kuku sumbing dan menjaga panjang kuku.
- Untuk mendapatkan kuku yang sempurna, selalu beli produk kuku bermutu.
- Jika tak punya banyak waktu, lebih baik pilih cat kuku warna netral karena tak akan kentara jika polesannya tidak rapi.

KULIT
Menurut sebagian ahli perawatan kulit - skincare, perempuan tidak menua. Tapi menjadi lebih baik. Berikut, beberapa tip awet muda:
- Selalu cuci tangan sebelum membersihkan makeup wajah atau mengoleskan krim ke wajah, untuk mencegah pemindahan bakteri.
- Oleskan krim mata pada garis tawa, dan jangan lupa lembabkan bagian ini dengan pelembab wajah.
- Saat udara panas dan matahari bersinar terik, lebih baik oleskan pelembab yang diberi warna ketimbang alas bedak. Suhu panas membuat kulit berkeringat lebih banyak dan dapat menyumbat pori.
- Ketika mengemudi mobil, jangan kupa mengoleskan sunscreen di tangan dan wajah.

RAMBUT
- Untuk rambut keriting, buat campuran setengah botol air dengan setengah botol conditioner. Semprotkan ke rambut, lalu rapikan dengan jari.
- Tak punya waktu untuk men-shampoo rambut? Taburkan bedak talk pada akar rambut, lalu pijat untuk menyerap minyak.
- Pilih produk styling sesuai batang rambut Anda. Jika Anda berambut halus, gunakan produk styling formula mousse. Untuk rambut kusut, gunakan produk styling dengan dasar silikon. Untuk rambut susah diatur, semprotkan hairspray jenis strong-hold.

sumber: Aura

 

 

hal Penting Saat Merias Wajah.

By: Author

cara rias wajah“Apa ada yang salah? Kok orang2 memperhatikan saya secara berlebihan?!”
Hal ini sering kali terjadi bila anda mendadak tidak merasa pede dengan tata rias wajah anda.  Untuk menghindari itu maka pastikan anda menggunakan riasan dengan benar.
Bagaimana caranya?
Dibawah ini saya coba tulis beberapa tips tata rias wajah agar anda merasa pede dengan riasan wajah anda:
1. Wajah terlihat berminyak
Kenapa?
- anda menggunakan bedak yang mengandung shimmer
- anda menggunakan pelembab yang mengandung minyak/oil padahal wajah anda jenisnya berminyak.
Solusi:
- Kenali jenis kulit wajah anda. Jika tipe kulit anda berminyak, gunakan pelembab yang oil free atau mengandung air. Atau anda juga bisa menggunakan foundation yang sekaligus mengandung pelembab, tentu yang oil free, cara menggunakannya sangat praktis, dan kesan yang ditimbulkan pada wajah anda tipis dan ringan.
- Jangan menggunakan bedak yang mengandung shimmer karena akan memberi kesan menkilap. Pergunakan bedak dan foundation yang bersifat matte.
2. Maskara tidak rata dan menggumpal
Kenapa?
- Salah mengaplikasikan masakara
- Maskara sudah menggumpal sebelum digunakan
Solusi:
- periksa maskara anda apakah masih baik untuk digunakan? Tidak menggumpal dan berbau. Hindari cara memompa sikat maskara di botolnya, hal ini bisa menambah udara masuk ketabung maskara. Akibatnya maskara akan cepat menggumpal. Cukup tekan dan goyang sikat maskara dalam tabung sebelum anda tarik keluar.- cara menyikat maskara di bulu mata, sikat ke atas seperti kipas.

3. Garis kerut Dahi
Kenapa?
- foundation yang digunakan padat (stick) dan cream.
- Berlebihan saat memoleskan foundation dan bedak.
- Kurang halus saat meratakan foundation di wajah.
Solusi:
- Foundation bentuk cream atau padat memang lebih awet, namun bila salah dalam pengaplikasiannya justru akan merepotkan anda, paling sering terjadi riasan anda akan pecah. Yang paling sering terlihat di area kerut dahi dan garis senyum di atas kedua sudut bibir. Karena itu pilihlah foundation yang berbentuk cair/liquid dan bertekstur ringan.
- Jangan berlebihan saat mengoleskan foundation pada wajah, ratakan sampai benar-benar rata dan halus, terutama pada area dahi dan kerut di garis bibir.
4. Touch Up Justru Merusak Riasan!
Kenapa?
- Spon bedak basah
- Anda langsung touch up pada wajah berminyak atau berkeringat.
Solusi:
- Periksa spon bedak anda, jika terlihat lembab, lebih baik ganti. Jika anda tetap memakainya maka akan merusak permukaan bedak membuat hasil riasan tidak rata. Selain itu bisa menyebabkan jerawat kaarena spon basah menjadi media bakteri atau kuman hinggap di kulit wajah anda.
- Pada saat anda hendak touch up, bersihkan wajah anda terlebih dahulu. Bila wajah anda minyaknya berlebihan, gunakan kertas minyak untuk menguranginya, atau bersihkan wajah dengan water spray. Setelah itu anda bisa membubuhkan bedak dan merapikannya.
5. Bibir terlihat tebal!
Kenapa?
- Salah mengaplikasikan warna lipstik.
- Memoles lipstik tanpa kuas lisptik.
- Berlebihan menggunakan lipsgloss.
Solusi:
- Gunakan lipstik sesuai dengan urutannya: Bingkai bibir anda dengan pensil bibir, sapukan lipstik menggunakan kuas bibir, lalu sempurnakan dengan menyapukan lipsgloss.
- Pilihah warna pensil bibir yang sesuai dengan bibir asli
- Oleskan lipstik warna orange atau nude. Hindari warna terang atau gelap, aplikasikan lipstik anda menggunakan kuas bibir agar hasilnya rata dan tidak mengumpal di bagian tertentu.
- Hindari menggunakan lipsgloss secara berlebihan, karena kilap nya akan memberi efek bibir penuh dan menonjol. Bila bibir anda sudah terlihat penuh/tebal, gunakan secukupnya. (SA/2010)


Seni rupa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.


SENI RUPA MURNI DAN SENI RUPA TERAPAN
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:
  1. SENI RUPA MURNI
  2. SENI RUPA KRIYA
  3. SENI RUPA DESAIN
Dua kategori terakhir kemudian lebih dikenal dengan sebutan Seni Rupa Terapan. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekspresi pribadi. Sementara kriya dan desain, lebih mementingkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah “Fine Art”. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah “Fine Art” menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa “Visual Arts” atau “Applied Arts” atau dalam bahasa indonesia adalah seni rupa terapan.
Seni rupa terapan mengacu kepada aplikasi desain dan estetika terhadap benda-benda yang dipergunakan manusia sehari-harinya. Sementara seni rupa murni, diciptakan hanya untuk pemuasan ekspresi pribadi, seni rupa terapan menggunakan desain dan idealisme kreatif untuk menciptakan benda-benda keperluan sehari-hari, seperti cangkir atau bangku, dekorasi taman.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak, bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.

Unsur-unsur Seni Rupa

Added: Friday, September 7th 2007 at 10:12pm by artbloggue
Related Tags: art
Bagi sekelompok orang yang memandang sesuatu secara holistik mungkin tidak akan tertarik pada pembahasan tentang unsur, oleh karena unsur merupakan bagian terkecil dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Bagi kelompok ini akan lebih tertarik pada prinsip-prinsipnya, apakah  karya seni rupa itu  secara keseluruhan enak di lihat atau tidak. Namun bagi kelompok atau orang yang berfikiran prakmatis, formal, atau struktural akan mengatakan enak tidaknya suatu karya Seni Rupa itu dinikmati adalah adanya unsur-unsur yang membentuknya.
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang.
A. GARIS
Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang Seni Rupa. Dengan hanya meletakkan posisi mata pensil di atas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak titik-titik yang bersambungan atau berdempetan. Oleh karena itu garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul bergigi,  bintik-bintik dan sebagainya, arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis lengkung, garis zig-zag. dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.
B. RAUT 
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun, atau dalam pengertian lain raut sering dipahami atau dikenal sebagai bentuk atau bidang. Penampilan raut dapat berujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut Bersudut berarti raut yang terbentuk dengan banyak sudut atau berkontur garis zig-zag. (4) Raut Tak Beraturan, adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan cat dan sebagainya.
C. WARNA
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier.
Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti ( merah, kuning, biru ).
Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
D. TEKSTURE
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di tangkap oleh perabaan.
E. RUANG
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.
F. GELAP TERANG
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.
Selanjutnya pemahaman tentang Prinsip-prinsip Seni Rupa masuk di link ini


BAB I
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2011/2012
> Semester : I ( ganjil )
> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi seni rupa murni daerah stempat
1.2.Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan
dan teknik seni rupa murni daerah
> Indikator : – Mengidentifikasi  seni rupa murni daerah
- Mendiskripsikan Karya seni rupa murni daerah setempat
berdasarkan cirinya.
- Menganalisa keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa murni daerah
      I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu,…
a.Menjhelaskan 3 seni rupa murni daerah
b.Menyebutkan ciri-ciri seni rupa murni daerah
c.Menjelaskan aliran dan ciri-ciri seni rupa murni daerah
d.Menjelaskan Ragam seni rupa murni daerah setempat
e.Menyebutkan penilaian proses berkarya seni rupa murni daerah setempat
II.   Materi Pelajaran
Seni Rupa Murni Daerah setempat adalah karya seni rupa murni yang menggambarkan
adanya nilai-nilai budaya daerah setempat
Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan.
Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta,Seni anyam dan seni Ukir, dan Patung dari Toraja. seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu.
Secara garis besar seni rupa murni daerah  dibedakan menjadi 3 diantaranya,…
I.SENI RUPA TRADISIONAL
Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang diciptakan oleh masyarakat sesuai kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa-kemasa.
Karya seni rupa tradisional dibedakan menjadi 2 gaya ,yaitu ;
1.Gaya primitif
Ciri-cirinya  ;
# Untuk upacara ritual kepercayaan
# Terkesan misteri
# Merupakan makna/lambang
# Ekspressif penuh perasaan
# Bentuknya kurang sempurna,berkesan dilebih-lebihkan
Contoh
1.Lukisan babi hutan dalam gua di sulawesi selatan
2.Lukisan Bison di Gua altamina
3,Patung sedada
2.Gaya Klasik
Corak dan gaya seni rupa klasik dipengaruhi kaidah-kaidah formal kerajaan
Yang sudah dianggap mencapai kesempurnaan.
Ciri-ciri ;
# Melambangkan kejayaan suatu kerajaan
# Segala sesuatu digambarkan  sempurna
# Gambaran,/cenderung glamour dan menarik.
Contoh;
1.Wayang kulit
2.Relief candi Borobudur
3.Patung kwannon nara
4.Seni patung Mesir kuno
II.SENI RUPA MODERN
Karya seni rupa yang mengalami perubahan dan kemajuan diberbagai aspek,baik dari segi tema,gaya,maupun bentuk dan bahan pembuatannya.
Ciri-ciri ;
# Bentuknya Unik
# Wujud terkesan aneh
# Corak bentuk dan gaya terkesan bebas.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan seni rupa modern dapat dibedakan menjadi 3
Yaitu,…
A.Representatif
Gaya senirupa yang menggambarkan keadaan nyata dalam kehidupan masyarakat  dan keadaan alam.Yang termasuk gaya representatif adalah.;
1.Naturalis

Aliran seni rupa yang  menggambarkan keadaan alam.
Ciri-cirinya
# Mengambil objek pemandangan alam
# Warna-warnanya nampak alami
Contoh;
ü  Lukisan desa minangkabau karya Wakidi
ü  Lukisan Dimusim Panas karya Shinsui Ito
2.Romantisme
Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan yang penuh kegetiran,ketegangan dan penuh
Tantangan .
Ciiri-ciri
# Digambarkan dengan emosi yang memuncak
# Terkesan dramatis
Contoh Berburuh Rusa karya Raden Saleh
3.Realisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup manusia,semua yang digambarkan benar-benar nyata.
Contoh Dua gadis memakai caping karya Henk Ngantung
B.Deformatif
Gaya seni rupa yang sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk alam menjadi bentuk baru
Yang termasuk aliran deformatif adalah;
1.Ekspresionisme

Aliran seni rupa yang penggambarannya mengutamakan curahan bathin  dengan keadaan seniman secara spontan dan bebas.
Ciri-ciri;
# Goresan garis utama nampak spontan dan cepat
# Terkesan dinamis
Contoh ;
ü  Ibuku sedang marah
ü  Potret wanita Bali./
2.Surealisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan Cenderung aneh
Dan berada dalam alam khayalan
Ciri-ciri
# Melukiskan hal khayalan dan Intuitif
# Seperti alam mimpi
Contoh Keteguhan memori
3.Imprealisme.

Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek dilihat oleh seniman denganm warna yang cemerlang seperti kiasan sinar.
Ciri-ciri
# Warna-warna cemerlang
# Objek digambar sekedar kesan
# Terkesan seperti hanya kiasan-kiasan warna.
Contoh.
ü  Roud Near Mont Sainte Victoire
ü  Potret diri
4.Kubisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang-bidang persegi
Ciri Bentuk gambar Kotak/bidang dengan warna
C. ABSTRAKSIONISME
Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan bentuk alam.
Ciri-ciri
# Menampilkan bentuk yang unik
# Tidak menyerupai alam
IV.SENI RUPA POST MODERN
Merupakan gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih  bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu.Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa posmo.
BAB II
Kompetensi Dasar : 1.2.Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan
dan teknik seni rupa murni daerah
B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah
1. Seni Lukis Daerah
Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan.

2. Seni Patung Daerah
Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah.

3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).


Penilaian Proses berkarya seni rupa daerah setempat  adalah ;
ü  Objek yang diwujudan dalam bentuk karya seni rupa
ü  Teknik Pembuatan
ü  Fungsi / makna.

C. Tema Seni Rupa Murni Daerah
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain.
3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.
- Manusia dan Dirinya Sendiri
Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya.
- Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan.
- Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya
Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan.
-Manusia dengan kegiatannya
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain.
- Manusia dengan alam benda
Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas.
- Hubungan Manusia dengan alam khayal
Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai.
D. Gaya Seni Rupa Daerah
Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern.
Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik.
1. Primitif
Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya.
2. Klasik
Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
3. Contoh karya seni rupa murni antara lain adalah
Patung pada candi Borobudur, Ukiran pada nisan makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,
Lukisan Pitamaha Bali, Lukisan Young Artis Bali, Lukisan karya Afandi, Karya seni patung Asmat, seni Patung Keruak Lombok Timur dan seni Ukir dari Toraja.
A. Pengertian Aapresiasi Seni
Apresiasi seni adalah kegiatan untuk mengerti, memahami, mengayati, menhargai dan mencaintai karya seni dengan menganalisa dan memberikan tanggapan terhadap karya seni
B. Metode dalam mengapresiasi karya seni
1. Metode Induktif, yaitu dengan mediskripsikan ciri-ciri pokok hubungan antar
unsur- unsur , mengamati kualitas secara total dan menafsirkan gagasan tema
dalam karya seni.
2.Metode Deduktif, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai dan menelaah
Karya seni untuk mendapatkan petunjuk sejauh mana kriteria keindahan sudah
terpenuhi.
3.Metode empati, yaitu metode yang dilakukan dengan menilai karya seni tidak
hanya sesuatu yang tampak, tapi juga mengganakan pengetahuan dan wawasan
yang dimiliki
4.Metode interaktif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengapresiasi kaya seni
melalui kesepakatan kelomopok dengan jalan diskusi yang akhirnya menghasil
interpretasi terhadap karya seni.
A. Demensi fisik dalam menganalisa karya seni
1. Materi subjek
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi figur, objek, tempat, dan peristiwa yang dilukiskan dalam karya seni. Misalnya lukisan berjudul “ Di Depan Kelambu Terbuka“ adalah menggambarkan seorang wanita yang pucat , rambut terurai, dengan kebaya bermotif bunga dan berwarna gelap, posisi sedang duduk, latar belakang kelambu di tempat tidur yang terbuka.
2. Medium
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam menciptakan karya seni. Misalnya lukisan di atas menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan teknik basah.
3. Form
Yaitu menganalisa karya seni yang meliputi bentuk kaya seni secara utuh, semua karya seni, setiap karya seni memiliki bnentuk yang berwujud abstrak atau realis, diciptakan secara detail atau secara ekspresif. Misalnya lukisan di atas adalah karya Sujoyono dengan gaya ekspresionis, merupakan tumpahan jiwa, goresannya kasar, menggambarkan pancaran kepedihan hidup yang pahit , sepi kosong, komposisi sentral dengan warna dominan merah dan hitam.
 BAB III
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.1. Memilih unsur karya seni rupa Nusantara untuk
dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
> Indikator : – Mendiskripsikan hasil karya seni rupa Nusantara berdasar
unsur-unsurnya
- Mengidentifikasi unsur-unsur karya seni rupa Nusantara
yang akan dikembangkan menjadi karya seni rupa murni
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan enam unsur penting dalam seni rupa murni
2. Mengklasifikasi warna yang tergolong warna primer
3. Membedakan warna skunder dengan warna tersier
4. Membuat campuran waran menjadi warna skunder
5. Membuat kombinasi warna harmonis
6. Menjelaskan lima prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
7. Membedakan prinsip keseimbangan dengan prinsip kesatuan dalam melukis
8. Menerapkan prinsip- prinsip seni dalam melukis
9. Latihan membuat unsur-unsur seni rupa
10. Latihan mengorganisir unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip seni rupa
II. Materi Pembelajaran
A . Unsur –unsur seni rupa murni
1 . Titik
Titik merupakan unsur terkecil juga merupakan media ungkap dalam seni rupa.
Teknik menggambar atau melukis yang menggunakan titik disebut pointilis
2 . Garis
Garis adalah kumpulan titik-titik, unsure garis dapat menyatakan bentuk, irama,
gerak, gelap terang, tekstur dan suasana, dilihat dari bentuknya garis dibedakan
menjadi dua, yaitu garis imajinair atau garis hayal, yaitu garis yang tidak tampak,
tapi dapat dirasakan kehadirannya, misalnya garis batas ruang atau bidang, garis
nyata yaitu garis yang dengan mudah bias dirasakan kehadirannya, misalnya garis
lurus, lengkung, putus-putus, bergelombang dll.
3 Bidang
Bidang merupakan bentuk yang dibatasai oleh garis, bidang juga menghasilkan ruang
dan kesan dua demensi dan tiga demensi
4 Warna
Warna merupakan unsur seni yang menimbulkan adanya kesan gelap terang, warna
juga sebagai media untuk menciptakan bentuk yang realais
dalam teori lingkaran waena Brewster, warna dikelompokkan menjadi
a. Warna pokok atau warna primer : merah, kuning dan biru.
b. Warna skunder campuran warna pokok : Oranye, hijau dan jingga
c. Warna tersier ( ke tiga ) campuran warna skunder
d. Warna netral : Hitam dan putih
Beberapa istilah dalam warna
1. Hue yaitu kelompok warna primer
2. Value yaitu kesan gelap terangnya warna yang dipengaruhi dari warna hitam dan
putih, semakin banyak putihnya atau terang semakin tinggi valuenya
3. Intesintas, yaitu tingkat kekuatan warna atau gelapnya terangnya warna semakin
cerah semakin tinggi intensitasnya dan sebaliknya
4. Warna analogus, yaitu kombinasi warna yang berdekatan dalam lingkaran warna,
misalnya merah dengan merah keoranyean
5. Warna monokromatik, yaitu kombinasi warna satu corak tetapi intensitas dan
valuenya berbeda, misalnya biru dan biru muda, merah dan merah muda
Warna analogus dan monokromatik merupakan warna harmonis
6. Warna komplomenter, yaitu kombinasi warna yang berlawanan atau yang letaknya
berhadapan dalam lingkaaran warna, misalnya merah dengan kuning, oranye dengan
hijau juga hitam dan putih, gelap dan terang
7. Gelap terangnya warna : warna yang menuju ke jingga atau biru dikelompokkan
warna gelap, sedang warna menuju ke kuning atau merah dikelompokkan waran
terang
8. Panas dinginnya warna: warna gelap tergolong warna dingin, sedang warna terang
tergolong warna panas
9. Nuansa warna, yaitu perpindahan warna satu ke warna lain dengan batas sayup-sayup
atau tidak jelas, keadaan ini bias dilakukan dengan mencampur warna sedikit demi
sedikit
10. Gradasi warna, yaitu batas warna satu dengan warna lain
11. Arti atau simbul dalam penggunaan warna secara heraldis
a. Merah : api, panas, bahaya, aksi, gagah, menatang, berani
b. Biru : tengan, kebenaran, bersedih, kenyataan
c. Kuning : matahari, cerah, suka cita, terang
d. Violet : kekayaan, bangsawan, berkabung, mewah
e. Oranye : masak, musim gugur, bahagia, senja
f. Hijau : dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, masam, pertumbuhan
g. Putih : suci, kebersihan, tak berdosa,jujur, jernih
h. Hitam : tragedi, kematian, kegelapan, kejahatan, ilmu gaib
5. Bentuk
Bentuk adalah penggambaran suatu objek yang dapat dilihat oleh mata, kemudian
kesannya dipindahkan pada bidang karya seni rupa, melalui goresan garis, warna
Bentuk dalam seni rupa antara lain :
a. Bentuk Naturalis, yaitu bentuk tiruan benda alam
b. Bentuk Instuitif, yaitu yang didasarkan insting atau naluri saja
c. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang menyimpang jauh dari bentuk alami dan sama sekali tidak dikenal.
d. Bentuk Abstraktif, yaitu bentuk yang bersifat perubahan bentuk alam dengan teknik stilasi sehingga menjadi bentuk hiasan, misalnya distorsi ( penyimpangan bentuk ) dan deformasi ( penyimpangan proporsi )
e. Bentuk figurative, yaitu bentuk alam yang mengalami perubahan bentuk yeng tergantung pada konsep pandangan hidup seseorang atau bangsa, misalnya wayang, dll
f. Bentuk Simbolis, Bentuk yang memiliki simbul tertentu, misalnya ragam hias batik parang
1. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba permukaan benda
Tekstur nyata adalah nilai raba permukaan benda yang bisa dirasakan sesuai dengan
kenyataan,misalnya kulit, kayu, tembok dll.
Tekstur semu yaitu nilai halus kasarnya permukaan benda hanya berupa kesan,
misalnya kesan tekstur pada lukisan
Prinsip – prinsip penggabungan unsur-unsur seni rupa
1. Keseimbangan, merupakan suatu kesan dua unsur atau lebih ( garis, bidang, warna, dan bentuk ) yang ditata sehingga menjadi seimbang atau balance.
Macam-macam keseimbangan
a. Keseimbangan simetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang sama.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keseimbangan yang berada di tengah pembagian yang tidak sama’
c. Keseimbangan sentral, yaitu keseimbangan yang berada di tengah-tengah atau memusat
d. Keseimbangan diagonal, yaitu keseimbangan yang berada di garis diagonal
2. Irama
Irama atau ritme adalah penempatanjarak antara unsur yang satu dengan yang lain secara berkesinambungan dan berselang seling sehingga terkesan menarik
3. Kontras
Kontras adalah perbedaaan yang jauh antara unsur yang satu dengan yang lain, dalam seni rupa kesan kontras bisa dicapai dengan pemakaian irama unsur seni rupa dengan tajam, misalnya dengan menggunakan warna kontras, bentuk besar dan kecil dll
4. Selaras atau harmoni
Selaras adalah penggunaan unsur-unsur seni yang berdekatan atau hampir sama, misalnya penggunaan warna merah dengan merah muda atau merah keoaranyean
bentuk yeng harmonis dll
5. Kesatuan atau unity
Kesatuan adalah secara keseluruhan penggunaan unsur-unsur seni terkesan adanya kemenyatuan dan tidak terpisah-pisah
Praktek membuat unsur-unsur seni dan menerapkannya dalam sebuah karya seni dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggabungan
 BAB IV
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.2. Mengkspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang
dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
> Indikator : – Membuat rancangan/disain/sketsa karya seni rupa murni
yang dikembangkan dari unsur-unsur seni rupa Nusantara
- Membuat karya seni rupa yang dikembangkan dari unsur-
unsur seni rupa murni Nusantara
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. Menjelaskan pengertian sketsa
1. Menunjukkan media membuat sketsa
2. Menjelaskan aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
3. Menjelaskan pengertian seni lukis
4. Mendiskripsikan tema dakam melukis
5. Menunjukkan teknik melukis
6. Menerapkan langkah-langkah melukis
7. Dapat membuat sketsa lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
8. Dapat menyelesaikan sketsa lukisan dengan baik
9. Dapat membuat lukisan dari sketsa yang dibuat
10. Dapat membuat lukisan dengan mengikuti tahap yang benar
11. Dapat menyelesaikan lukisan dengan baik
II. Materi Pembelajaran
A . Penegertian sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan
garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan
komposisi, proporsi dan lain-lain
B. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan, misalnya
Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsubg digunakan karena harus menggunakan alat bantu, misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain
B. Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar
C.Pengertian Melukis
Melukis adalah goresan tangan manusia di atas bidang dua demensi yang
menghasilkan bentuk warna. Dalam melukis ungkapan perasaan seniman sangat
diutamakan
D. Media Lukis
1. Bahan melukis
a. Cat atau tinta : cat air, cat minyak, cat akrelik, tinta cina, pensil warna, crayon dan pewarna lainnya
b. Bidang lukis : Kertas, kanvas, triplek, kaca logam, keramik, tembok dll.
2. Alat Melukis
Kuas cat air, kuas cat minyak, palet, spayer, dll
E. Tema Lukisan
1. Manusia dengan dirinya sendiri, misalnya potret diri
2. Manusia dengan manusia lain , misalnya keluarga, teman, dan orang lain
3. Manusia dangan alam sekitar, misalnya keadaan alam yang merupakan kebesaran Tuhan
4. Manusia dengan alam benda, misalnya berbagai bentuk benda alam disekitar kita
( Kubistis, silindris, eliptis dan bebas ).
5. Manusia alam emajinasi, yaitu merupakan emajinasi atau hayalan seniman yang diekpresikan dalam sebuah lukisn, misalnya stulasi wayang, lukisan abstrak dll.
F. Teknik Melukis
1. Teknik aquarel, yaitu melukis dengan menggunakan cat air dengan goresan yang tipis sehingga menghasilkan warna trasparan
2. Teknik plakat, yatiu melukis denghan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat
3. Teknik Semprot, yaitu melukis dengan menggunakan bahan cat cair yang disemprotkan deng sprayer, misalnya membuat reklame dll
4. Teknik pointilis, yaitu teknik melukis yang dalam membuat gelap terang objeknya dengan membuat unsur titik-titik
5. Teknik tempera, yaitu teknik yang dilakukan pada dinding yang masih basah sehinga hasilnya akan menyatu dengan arsiteknya
6. Teknik kolase, yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga membentuk l.ukisan yang realis atau abstrak
7. Teknik Mozaik, yaitu dengan menempel benda – benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
G.Langkah Melukis
1. Menentukan tema teknik melukis
2. Menyiapkan media melukis
3. Melakukan inspirasi atau mencarai gagasan atau ide
4. Membuat sketsa lukisan dari objek yakan dilukis.
5. Menyempurnakan bentuk sketsa menjadi lukisan dengan memulai bentuk-bentuk yang pokok ( yang menjadi emphasis atau pusat pandangan )
6. Melakukan finishing lukisan

 MATERI SENI RUPA KELAS IX
 BAB I
> SMP NEGERI 1 SANGALLA
> Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa )
> Kelas : IX
> Tahun Pelajaran : 2011/2012
> Semester : 2 ( genap)
> Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi Jenis karya seni rupa murni yang diciptakan
Di Indonesia
2.1.  Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik                                                                                                                                                                         berkarya seni rupa murni indonesia
Indikator :
Siswa dapat…
1. Menjelaskan 11 Jenis karya seni rupa yang diciptakan di Indonesia
2. Menjelaskan keunikan teknik berkarya karya seni rupa murni Indonesia
MATERI PELAJARAN
1. Karya Seni Rupa Murni (Fine Art)
Sebuah karya seni rupa murni mengutamakan nilai ekspresi perupanya dibandingkan nilai terapannya. Gagasan, media, teknik, proses, dan keahlian berkarya seorang perupa dominan dalam hal ini. Contohnya adalah lukisan, grafis, patung.Seni Ukir,dan Ragam Hias
1. Jenis karya Seni Rupa Murni yang diciptakan di Indonesia dan manca negara
`1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
2. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).
4.Seni Ukir Nusantara
Seni Ukir adalah Membentuk gambar pada kayu atau bahan lainnya dengan menggunakan tatah,pahat ukir atau pisau ukir yang di goreskan atau di toreh pada permukaan kayu atau benda lain.sesuai bentuk yang di inginkan.
Motif Ukiran di Indonesia umumnya berbentuk geometris,Banyak di temukan di pada badan-badan candi,rumah adat,prasasti,Perisai,tombak,keris,keraton,singgasana,kursi,masjid dan wayang.
Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa bentuk stalasi dari bentuk Tumbuh-tumbuhan,Hewan,bahkan kadang-kadang Manusia.
Contoh ; Perisai suku asmat,Ukiran rumah adat toraja,ukiran jepara,Ukiran Bali,Relief Candi dan prasasti kerajaan.
PEMAHAMAN TENTANG SENI UKIR INDONESIA
Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain dengan menggunakan tatah(pahat ukir) dan pisau ukir.
Jadi dengan demikian yang dimaksud dengan Kerajinan Ukir adalah barang-barang ukiran atau hiasan yang dihasilkan oleh seseorang yang dalamperwujudannya memerlukan ketekunan, keterampilan, dan perasaan seni dengan cara di toreh / dipahat di atas kayu, batu, logam, gading, dsb. Sedangkan yang dimaksud dengan kerajinan ukir kayu adalah jenis kerajinan yang menggunakan teknik ukir pada bahan kayu.
Sedangkan teknik ukir adalah teknik pembuatan hiasan yang menggunakan alat berupa tatah / pahat ukir.
Seni Ukir merupakan gubahan dari bentuk-bentuk visual yang dalam pengolahannya mempunyai sifat kruwikan ( Jawa ) dengan susunan yang harmonis, sehingga memikiki nilai estetis. Seni ukir diujudkan melalui bahan kayu, logam, gading , batu dan bahan-bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun bentuk-bentuk gubahan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, awan, air, manusia, dsb.
FUNGSI SENI UKIR
1.Fungsi Fisik
Seni kerajinan memiliki fungsi fisik karena kegunannya, antara wujud dan daya tarik
penampilan sauatu karya seni sangat diperlukan. Dalam hal ini pembuatan karya seni kerajinan
perlu mempertimbangkan segi estetiknya, sebab melalui sentuhan estetik karya seni yang tercipta
memiliki daya tarik yang utama.
Keberhasilan fungsi fisik produk seni kerajinan, ditentukan oleh segi estetik, nilai simbolik,
dan nilai kepraktisan. Selain itu, keberhasilannya juga sangat ditentukan oleh tingkat ketrampilan
pembuatannya. Seperti pada umumnya, produk seni kriya atau kerajinan memiliki kegunaan
praktis, namun hal itu tidak berarti karya kirya dan seni kerajinan tidak memliki nilai estetis,
simbol, dan spiritual. Justru nilai-nilai tersebut seringkali sudah luluh di dalamnya, atau bahkan
berada di atas fungsi fisiknya
Fungsi Filosofis
Semua ukiran yang  terdapat pada rumah dan lumbung merupakan lambang atau simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya dengan alam kosmos dan menggambarkan hubungan dengan sesama manusia (Lolo Tau), dengan hewan/ternak (Lolo Patuoan) dengan tanaman (Lolo Tananan).
ukiran Toraja menggunakan medium kayu bujur sangkar berukuran 15×15 cm yang berfungsi sebagai hiasan dinding. Ukiran Toraja merupakan pahatan dua dimensi yang menyerupai relief dan diberi warna-warna yang kuat menonjolkan nuansa etnik.
Sebagai hasil budaya, tiap- tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan memiliki makna tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang yang percaya akan kekuatan alam.
CORAK SENI UKIR
Motif/corak Ukiran di Indonesia umumnya berbentuk geometris,Banyak di temukan di/ pada badan-badan candi,rumah adat,prasasti,Perisai,tombak,keris,keraton,singgasana,kursi,masjid dan wayang.
Pada umumnya ukiran di Indonesia berupa bentuk stilasi dari bentuk Tumbuh-tumbuhan,Hewan,bahkan kadang-kadang Manusia.
Contoh ; Perisai suku asmat,Ukiran rumah adat toraja,ukiran jepara,Ukiran Bali,Relief Candi dan prasasti kerajaan.ukiran tongkonan di toraja.
Sebagai hasil budaya, tiap- tiap motif ukiran Toraja merepresentasikan suatu benda dan memiliki makna tertentu bagi kehidupan masyarakat setempat. Jika anda seorang yang percaya akan kekuatan alam, tak ada salahnya anda mengetahui makna dibalik tiap motif ukiran Toraja Sesuai dengan kebudayaan/adat daerah.
JENIS UKIRAN
1.UKIRAN KAYU.
Pada umumnya ukiran di indonesia yang terkenal adalah ukiran kayu
Contoh ukiran Jepara,Ukiran toraja,Ukiran minangkabau,dan ukiran Bali
2.UKIRAN BATU
Gambar yang di buat di atas batu biasa disebut relief atau prasasti
Contoh ukiran pada batu nisan
Pertemuan 5
BAHAN DAN ALAT MENGUKIR
1,Bahan : Kayu,Batu dll
2.Alat    : Tatah(pahat ukir),Pisau ukir.
TEKNIK PEMBUATAN SENI UKIR
Teknik ukir dengan pahat.
LANGKAH MEMBUAT UKIRAN
1.Menyiapkan Alat dan Bahan
2.Membuat Rancangan gambar pada bahan
3.Menggores’pahat ,mencungkil bagian bahan dengan pahat.pisau ukir
Sesuai bentuk yang dinginkan
4.Menghaluskan permukaan ukiran dengan kertas gosok
5.Melakukan pewarnaan
6.Melakukan finishing.
Ikebana
Seni merangkai bunga
10. Origami
Seni melipat kertas
11.Kolase
Bagian dari seni lukis dengan cara menempel kepingan pada bidang datar
12. Seni Kaligrafi
Karya dua dimensi dengan tulisan indah disertai lukisan dekorasi yang berfungsi sebagai hiasan.
BAB  II
MEDIA DAN TEKNIK BERKARYA SENI RUPA MURNI NUSANTARA
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut dengan media.  Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.   Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya.  Namun pada materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
a. Media karya 2 dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.  Beberapa diantaranya adalah :
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya.  Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.
Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar.
Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras.  Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret.  Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.  Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna  dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat  yang baik pada kertas.  Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta.  Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina.  Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air.  Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a)      Cat air  (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
b)      Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.  Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas.  Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air.  Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media karya 3 dimensi
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1.      Bahan Lunak
Contohnya  ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2.      Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya.  Hal ini juga berlaku pada  teknik pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang digunakan terdapat kemiripannya, seperti beberapa teknik berikut ini :
a.       Karya seni rupa 2 dimensi :
-          Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat, arsir atau dussel.
-          Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)
-          Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup
b.      Karya seni rupa 3 dimensi :
-          Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan sebagainya.

BAB III
> Standar Kompetensi : 2. Mengekpresikan diri melalui Karya Seni Rupa
> Kompetensi Dasar : 2.1. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang dikembangkan dari beragam unsur karya seni rupa nusantara dan manca negara di luar asia
3.1. Menyiapkan karya untuk pameran sekolah
                                               3.2. Menata karya seni untuk pameran kelas / sekolah
Iindikator
1. Siswa dapat mengekspresikan diri dengan berkarya patung seni patung
2. Siswa dapat menyiapkan karya untuk pameran kelas/sekolah
3. Siswa dapat menata karya seni dan menata pameran kelas/ sekolah dengan baik.
A. PENGERTIAN PATUNG
Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi. Kamus Besar Indonesia bertuliskan bahwa, patung adalah benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang cara pembuatanya dipahat pengertian ini didasarkan terjemahan dari bahasa inggris SCULPTURE, karena pematung jaman dahulu menggunakan tehnik pahat.
Seni patung disebut juga plasticart atau seni plastic, mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung bisa di artikan sebagai seni bentuk (bentuk-bentuk yang memiliki keindahan)
B. FUNGSI PATUNG
Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk kepentingan keagamaan, pada jaman hindu dan budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung di buat untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan seni patung itu di ciptakan untuk dinik mati nilai keindahan bentuknya.
Secara umum berdasarkan pembutanya seni patung ada 6 macam yaitu :
- patung religi, untuk sarana beri badah,bermakna relijius.
- Patung monument, untuk peringatan peristiwa bersejarah atau jasa seorang pahlawan.
- Patung arsitektur, patung yang ikut aktif berfungsi dalam kontruksi bangunan.
- Patung dekonasi, untuk menghias bangunan atau lingkungan taman.
- Patung seni, patung seni untuk di nikmati keindahan bentuknya.
- Patung kerajinan, hasil dari para pengrajin.
C. CORAK PATUNG
Pada masa lampau sudah dikenal patung primitive seperti patung asmat di irian jaya dan sulawesi selatan (tanah toraja). Pada masa kerajaan hindu budha di jawa dan bali banyak sekali di temukan hasil karya seni patung terutama di candi hindu dan budha yang bercorak tradisional.
Dilihat dari perwujudtanya, ragam seni patung moderen dapat di bedakan menjadi 3 corak sebagai berikut :
- corak imitatif / realis
yaitu tiruan alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan
- corak dekoratif
yaitu bentuk-bentuk alam yang di olah / di ubah menurut gagasan imajinasi pematung
- corak nonfiguratif/abstrak
yaitu bentuknya telah banyak berubah.
D. RAGAM PATUNG
Penampilan karya patung bermacam-macam jenisnya, hal ini dapat kita saksikan dirumah, di taman atau di museum. Jenis karya patung dapat di bedakan menjadi 3 yaitu :
1. patung dada
patung dada adalah penampilan karya patung sebatas dada ke atas atau bagian kepala.
2. patung torsa
torsa di sebut juga badan.patung torsa adalah penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian dada,dari dada, pinggang, dan panggul.
3. patung lengkap
penampilan karya patung lengkap maksudnya terdiri dalam badan, anggota badan, anggota badan bagian atas dan bagian bawah serta kepala.
E. MEDIA SENI PATUNG
Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan dalam seni patung.
A. BAHAN
bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :Ø
- bahan lunak
Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk misalnya : tanah liat, lilin, sabun. Tanah liat yang baik harus bersih dari kerikil, akar, rumput, dll. Daya susut tanah tidak lebih dari 10%,supaya kalau sudah kering tidak pecah/ hancur,tanah liat harus juga cukup elastis artinya mudah di bentuk, tidak telalu lembek atau terlalu keras. Untuk bahan plastisin (lilin) mudah dapat di took, tingkat plastisinya bermacam-macam, ada yang sangat lembek, cukup lembek, dan agak lembek. Bahan sabun mudah di bentuk,akan tetapi ukuranya kecil, kita tidak bisa berkarya lebih besar.
- bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu randu,dan kayu mahoni.
- bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (manmer).
Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya.
B. ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya alat-alat yang digunakan :
- butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
- Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
- Pahat
- Palu
- Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat.
- Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka patung.
C. TEKNIK
Teknik adalah cara untuk melakukan sesuatu.teknik pembuatan patung ada 4 yaitu :
- teknik membutsin
teknik dengan cara memijat,menambah dan mengurangi bahan yang di bentuk
- teknik memahat
teknik dengan cara menggunakan bahan yang di bentuk, teknik ini tidak bisa dilakukan penambahan/penambalan.
- teknik mencetak
teknik ini umumnya cair atau bahan yang bisa di cairkan.
- teknik konstruksi
membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik kerangka/tanpa kerangka.
F. MEMBUAT PATUNG
1. Patung bahan lunak
Teknik membuatnya dengan cara membutsin langkah-langkah pengerjaanya sebagai berikut :
a. siapkan tanah liat/ plastisin. Butsir, air, meja putar, gambar racangan patung.
b. Tempatkan tanah liat atau plastisin di atas meja putar, sedikit demi sedikit sambil meja di putar.
c. Pijat-pijat bahan hinga mendekati bahan yang diinginkan sambil dikasih air sedikit demi sedikit, secara global jika bahan kurang bisa di tambah, sebaiknya bila berlebihan bisa dikurangi.
d. Sempurnakan bentuk dengan alat Bantu butsir dan berikan sentuhan akhir dengan pembentukan lebih detail atau sempurna dan dihaluskan.
2. patung bahan keras
Dikerjakan dengan cara memahat/mengukir langkah langkah pengerjaanya sebagai berikut :
a. siapkan balok kayu sesuai ukuran yang kita inginkan dan pindahkan gambar/pola di atas permukaan balok kayu.
b. Lakukan pemotongan dengan gergaji dari 4 sisi, pembentukan sedikit demi sedikit hingga mendekati bentuk global.
c. Buatlah bentuk global,bandingkan dengan gambar/pola/gagasan dengan amplas supaya halus.
d. Lanjutkan dengan membuat bentuk ujung lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas lagi.
e. Difirising dengan menggunakan cat akritik/melamin
KESIMPULAN
Setelah memaparkan isi pada bab-bab yang sebelumnya, penulis mendapatkan kesimpulan yang berkaitan dengan isi karya tulis ini. Penulis dapat menyimpulkan isi karya tulis ini sebagai berikut.
o Seni patung dapat di lakukan di rumah sebagai pekerjaan sampingan.
o Seni patung juga dapat mengepresikan karya sendiri.
o Seni patung membuat rumah kita nampak lebih indah dan nyaman untuk di lihat.
o Seni patung dapat menumbuhkan rasa kemandirian kita.
BAB IV
Pameran Seni Rupa di Sekolah

Pameran adalah kegiatan memperlihatkan karya seni kepada orang banyak untuk mendapatkan tanggapan, penilaian dan penghargaan
Manfaat pameran seni rupa di lingkungan sekolah
a)      Meningkatkan kemampuan berkarya
Dengan adanya pameran, karya-karya para siswa akan dilihat oleh masyarakat sehingga para siswa dituntut untuk menghasilkan karyanya yang terbaik. Di sini akan terjadi persaingan yang sehat dan terarah, dan hal ini menjadi pendorong bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkarya.
b)      Dapat melakukan penilaian / evaluasi
Pameran merupakan kesempatan bagi guru untuk melihat sejauh mana kemajuan yang dicapai oleh siswanya. Pameran dapat dikatakan menjadi sarana untuk melakukan penilaian atau evaluasi terhadap kemajuan dan perkembangan yang terjadi pada diri siswa. Sehingga penilaian atau evaluasi ini dapat dimasukan dalam perhitungan nilai rapor.
Penilaian juga dilakukan oleh pihak luar sekolah seperti orang tua siswa atau masyarakat umum yang mengunjungi pameran tersebut. Dari kesanpesan yang mereka sampaikan tentunya dapat memberi gambaran sampai sejauh mana keberhasilan pendidikan seni rupa di sekolah tersebut.
c)      Sebagai sarana apresiasi dan hiburan
Di samping sebagai sarana untuk melakukan penilaian atau evaluasi, kegiatan pameran dapat dijadikan sebagai sarana apresiasi. Apresiasi di sini dapat diartikan sebagai penikmatan, pengamatan, penghargaan, atau bisa juga penilaian terhadap karya-karya yang ditampilkan.
Penilaian yang dimaksud bukan menilai dengan angka, melainkan suatu proses pencarian nilai-nilai seni, pemahaman isi dan pesan dari karya seni, dan melakukan juga perbandingan-perbandingan terhadap karya seni sehingga nantinya akan didapat sebuah penilaian yang utuh dan komprehensif.
Dalam arti yang luas, kegiatan pameran dapat juga diartikan sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan. Di sini masyarakat dapat merasakan kesenangan atau empati, merasakan suka duka seperti layaknya menonton film atau menyaksikan pertunjukkan musik dan seni lainnya.
d)      Melatih siswa untuk bermasyarakat
Melaksanakan kegiatan pameran bukanlah kerja perorangan, melainkan kerja kelompok yang melibatkan banyak orang. Jadi, dengan mengadakan pameran seni rupa di sekolah, mendidik para siswa untuk bermasyarakat. Di sini para siswa dapat bekerja sama satu sama lain, melatih untuk menghargai pendapat orang lain, dan dapat pula memberi pendpat terhadap tim kerjanya.
4. Langkah-langkah Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa di
Kelas atau di Sekolah
Untuk dapat menyelenggarakan pameran karya seni rupa di lingkungan sekolah, ada beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu :
a. Mengumpulkan karya yang akan dipamerkan
b. Membentuk kepanitiaan pameran
c. Menyusun proposal pameran
d. Menyiapkan publikasi dan dokumentasi pameran
e. Menyiapkan ruang atau tempat dan perlengkapan pameran
f. Menata karya-karya yang akan dipamerkan
PERSIAPAN PAMERAN
LANGKAH PERENCANAAN PAMERAN
1.Menentukan tema Pameran
2.Menentukan rencana kegiatan
3.Menyusun Program acara pameran
4.Menentukan tempat pameran
Tema pameran disesuaikan dengan peristiwa monumental di bulan pelaksanaan Pameran
Contoh jika pameran di laksanakan di bulan mei maka temanya : “Dengan Pameran kita tingkatkan Prestasi siswa dalam berkarya.”
Perencanaan pameran yang dibuat secara tertulis disebut proposal.berikut ini adalah…
Program acara pameran sudah tertulis dalam proposal yaitu bagian H.susunan acara pameran.
Pertemuan 7
Pengorganisasian Pameran
Pengorganisasian merupakan proses pengelolaan serta pengaturan, agar apa-apa yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Organisasi yang baik hendaknya memiliki persyaratan sebagai berikut:
  • AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)
  • Susunan Panitia
  • Program Kerja
  • Kegiatan
penentuan masalah tempat dan waktu seharusnya dibicarakan bersama setelah panitia tersusun, sehingga merupakan suatu kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.
Syarat tempat pameran yang baik adalah memenuhi  tiga syarat yaitu :
  1. Aman
Materi pameran,pengunjung haruslah Aman dari panas dan hujan.
  1. Nyaman
Ruang pameran sebaiknya membuat pengujung merasa nyama,sejuk dengan  menempatkan     pot bunga hidup dalam ruang pameran,dengan tempat duduk dan sajian musik yang menmbah kenyamanan pengujung pamearan.
  1. Lancar
Ruang pameran harus ditata dengan tujuan arus pengunjung lancar,dengan menyiapakan  dua pintu dan menyiapkan jalur yang membuat pengujung leluasa bergerak dan berjalan untuk menikmati sajian karya yang di pamerkan.

Gambar arus pengunjung  untuk ruang 1 pintu

Gambar arus pengunjung dengan 2 pintu
Pertemuan 8
1. Menyiapkan Karya untuk Pameran
Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk itu, untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, guru dan siswa perlu mempersiapkan karya yang akan dipamerkan. Hal ini bisa dilakukan dengan alternatif:

a. siswa berkarya dan diinformasikan bahwa pada masa yang akan datang akan ada pameran

b. siswa yang memiliki bakat seni rupa dipilih oleh guru untuk mewakili kelasnya agar berpameran untuk pameran sekolah.
c. siswa dan guru menginventarisir karya koleksi sekolah untuk dipamerkan. Panitia menunggu seluruh siswa mendaftarkan diri mengikuti pameran sesuai jadwal yang telah ditetapkan
Wujud karya yang akan dipamerkan pun harus diketahui oleh para siswa. Secara wujudnya, karya seni rupa dapat dibagi menjadi karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi berupa: seni lukis, seni cetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dan sebagainya). Sementara itu, wujud karya seni rupa tiga dimensi berupa: seni patung, relief, seni kerajinan (anyam, keramik, boneka, makrame, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-lain).

2.  Memilih karya

Pemilihan karya yang akan dipamerkan dilakukan setelah karya terkumpul. Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas karya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.
3. Menyiapkan Perlengkapan Pameran
Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) seperti: ruangan, meja, buku tamu, buku pesan dan kesan, panil (penyekat ruangan). lampu sorot, sound system, poster, selebaran,
a. Ruang Pameran
Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bias menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.
b. Meja,
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensional seperti patung atau barang kerajinan lainnya.
Gambar 6.4 Meja sebagai alas (base) untuk menata karya
c. Buku tamu Bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.
d. Buku kesan dan pesan

Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal,Nama, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran.
e. Panil
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.
Gambar 6.5 Panil (penyekat ruang dan sandaran karya dua dimensi) Sumber: Gaitskell, C. D. and Al Hurwitz (1975:448)
f. Poster atau brosur Media ini digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi.

g. Katalog
Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran) berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang dipamerkannya.
h. Label karya/daftar keterangan karya
Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.
i. Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk memperjelas karya yang dimerkan. Lampu ini dipasang di setiap papan pamer, di plafon, agar tidak menyilaukan.
j. Sound system (tape dan kaset instrumentalia).
Berfungsi untuk menambah suasana santai dan mendukung suasana pameran.
B. Pelaksanaan Pelaksanaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyususnan laporan. 1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan Pelaksanaan pameran merupakan kulminasi dari implementasi rencana yang telah disusuun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan menyatakan kesiapannya dalam menyongsong ksesuksesan pameran ini.
2. Penataan Ruang Pameran
Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan fisik pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan yang serasi, pengaturan jarak pandang dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi. Sehubungan dengan penataan ruang, Cahyono (2002: 9.35) mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang pameran, di antaranya:
…(1) karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah, (2) karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada, (3) pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya, (4) pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, (5) pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati, (6) letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan, (7) letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, (8) pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya, (9) jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas, (10) sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan. a. Penataan Alur Masuk Pengunjung Gambar 6.8 Arus Pengunjung Pameran Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur:

1) Pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu.
b. Penataan dan Penempatan Karya
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.
Gambar  Pemasangan karya pada dinding Sumber: http://www.galeri-nasional.or.id/

Pengelompokan Hasil Karya
Untuk memudahkan kegiatan pengumpulan dan pendaftaran hasil karya dapat langsung diselesaikan dengan mengadakan pengelompokan sebagai berikut:
1.  Berdasarkan Jenis Karya
  • Karya kerajinan tangan adalah hasil seni kriya/kerajinan karena kreativitas tangan.
  • Karya seni rupa adalah karya seni yang dapat diraba, dilihat serta mempunyai wujud.
  • Karya seni musik
  • Karya seni tari.
2.Berdasarkan Dimensi
Ada dua dimensi dan tiga dimensi.
Yang termasuk dua dimensi , contohnya : gambar lukisan, mozaik, dan anyaman.
Yang termasuk tiga dimensi, contohnya : patung, perabot ukir, anyaman berkerangka.
3.Berdasarkan Ukuran
Kerajinan tangan dan seni rupa yang dibuat siswa tentu memiliki ukuran yang bervariasi. Karya yang berukuran kecil dikelompokkan dengan ukuran kecil dan yang berukuran besar dikelompokkan dengan yang besar. Pengelompokkan ini dilakukan untuk mempermudah penataan karya dalam ruang pameran.
4.Berdasarkan Tema
Hasil karya yang dibuat tentunya memiliki tema yang berbeda-beda, untuk mempermudah penataan karya dan urutannya.
Pertemuan 9
Contoh proposal :
  1. LATAR BELAKANG
Kreasi dan apresiasi seni rupa di kalangan siswa sudah sepantasnya menjadi perhatian serius, sebagai bagian pembentukan generasi muda seutuhnya. Kreatifitas dan apresiasi tersebut akan mendekatkan siswa pada budaya dan tradisi bangsanya sendiri, sehingga diharapkan ke depan generasi muda tidak merasa terasing dari akar budayanya. Pameran karya seni rupa merupakan puncak rangkaian proses kreatif, dimana hasil kreasi siswa akan berhadapan langsung dengan apresian / penonton. Melalui moment pameran ini diharapkan dapat terjadi proses apresiasi yang sehat dan tukar pikiran yang konstruktif dan bermakna.
 NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama :
“PAMERAN KARYA SENI LUKIS DAN GAMBAR SISWA KELAS IX …”
  1. LANDASAN KEGIATAN
  • Visi dan Misi SMP Negeri 5 Sekayu
  • Program pembelajaran Mata Pelajaran Seni Rupa.
 TUJUAN KEGIATAN
    1. Memberikan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri.
    2. Meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni rupa
    3. Memberikan motivasi siswa dalam berkreasi.
  1. MATERI
Karya Seni Lukis dan Gambar
 WAKTU DAN TEMPAT
    1. Waktu             :           …………………………………
    2. Tempat           :           …………………………………
  1. SUSUNAN PANITIA
    1. Pelindung                             :           Kepala Sekolah
    2. Pembina/Penanggung Jawab      :           Guru Mata Pelajaran Seni Rupa
    3. Ketua                                     :           YUNITA
    4. Wakil Ketua                          :           ELKI
    5. Sekretaris                              :           ALVIN
    6. Bendahara                            :           OLIVIA
    7. Seksi-seksi                            :
  • Seksi seleksi karya        :           Guru Mata Pelajaran Seni Rupa
  • :           1
2 ………………………………………….
3 ………………………………………….
  • Seksi dokumentasi        :           1 ………………………………………….
2 ………………………………………….
3 ………………………………………….
  • Seksi publikasi               :           1 ………………………………………….
2 ………………………………………….
3 ………………………………………….
  • Seksi Perlengkapan      :           1 ………………………………………….
2 ………………………………………….
3 ………………………………………….
  • Seksi keamanan                        :           1 ………………………………………….
2 ………………………………………….
3 ………………………………………….
  • Seksi acara pembukaan          :           1 ………………………………………….
2 ………………………………………….
  1. SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN
No
Acara
Pelaksana
Waktu
1
Pembukaan acara
Protokol / MC

2
Sambutan-sambutan
  • Ketua Panitia
  • Guru Pembimbing
  • Kepsek / Wali Kls.

3
Peresmian Pameran
Kepsek / Wali Kelas

4
Penutup
Protokol / MC

5
Peninjauan Pameran
Seluruh Hadirin


  1. RENCANA ANGGARAN
    1. Pengeluaran
  1. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  2. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  3. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  4. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  5. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  6. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  7. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
Jumlah               Rp. …………………………

  1.  
    1. Sumber Dana
  1. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  2. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
  3. ……………………………………………………………  Rp. …………………………
Jumlah               Rp. …………………………

  1. PENUTUP
Demikian proposal pameran karya seni lukis dan gambar siswa kelas IX …  SMP Negeri 5 Sekayu ini. Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana sebagai mana mestinya. Oleh karena itu partisipasi semua pihak sangat kami harapkan.
Ketua,……………………………………….
Ranteakang,         April 2012 Sekretaris,………………………………………….
Menyetujui :
Kepala SMPN 1 Sangalla,
Guru Mata Pelajaran Seni Rupa,

3. Pelaksanaan Pameran
Pelaksanaan pameran merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat. Kegiatan ini dapat berjalan lancar bila semua unsur panitia terlibat langsung dalam melakukan kerjasama dan saling membantu. Agar tidak terjadi berbagai kemungkinan negatif, maka sebelum pelaksanan pameran, panitia yang dipimpin oleh Ketua melakukan cek terakhir mengenai kesiapan pelaksanaan pameran tersebut. Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya. Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengujung mengunjungi ruang pameran, di antaranya: 1) pengunjung diupayakan mengisi buku tamu, 2) bila masih ada katalog, pengunjung yang hadir diberinya, 3) sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan; 4) untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung pameran memerlukannya; 5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran.
4. Laporan Kegiatan Pameran
Laporan kegiatan pameran dibuat oleh panitia pemeran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Secara singkat, isi laopran pertanggungjwaban kegiatan pameran adalah sebagai berikut:
1. Lata Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Manfaat
5. Susunan Kepanitiaan
6. Materi Pameran
7. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
8. Pemasukan dan dan Pengeluaran Dana
9. Kesan dan Pesan Pengunjung
10. Hambatan dan Kendala
11. Penutup
LATIHAN
Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari, silahkan Anda mengejakan latihan.
1. Sebutkan langkah persiapan dalam pameran
2. Apa yang menjadi dasar criteria dalam memilih karya yang akan dipamerkan
3. Uraikan perlengkapan apa yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah
4. Jelaskan aspek yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pameran
5. Apa saja yang perlu dilakukan ketika pengunjungmengunjungi ruang pameran
6. Apa isi laporan pertanggungjawaban panitia pemeran
RANGKUMAN
Persiapan pameran dilakukan dengan tahap menyiapkan karya, memilih karya, dan menyiapkan perlengkapan pameran. Sedangkan proses penyelenggaraan pameran mencakup pelaksanaan kerja kepanitiaan, penataan 6.43
ruang, pelaksanaan pameran dan laporan kegiatan pameran. Proses ini dilakukan oleh siswa, panitia dan guru secara bersama-sama. Proses penyelenggaraan pameran akan berjalan dengan lancar perlengkapan pameran sudah tersedia. Yang termasuk perlengkapan pemeran ini di antaranya: ruang pameran, meja, buku tamu, buku pesan, panil, katalog, folder, lampu penerangan dan sound system. Selain ini kelancaran proses penyelenggaran dipengaruhi pula oleh kemampuan kerjasama panitia menurut beban tugas masing-masing.
TES FORMATIF 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar
1. Manakah cara yang kurang baik dalam menyiapkan karya seni rupa yang akan dipamerkan di sekolah?
a. siswa ditunjuk langsung oleh guru untuk untuk mengikuti pameran karya seni rupa
b. siswa diajak berkarya dan diinformasikan bahwa pada masa yang akan datang akan ada pameran
c. siswa yang berminat ditunggu untuk mendaftarkan diri mengikuti pameran sesuai jadwal yang telah ditetapkan
d. siswa yang memiliki bakat seni rupa dipilih oleh guru untuk mewakili kelasnya agar berpameran
2. Di bawah ini merupakan criteria untuk memilih karya yang akan dipamerkan kecuali, ….
a. Kualitas karya
b. Jenis karya
c. Ukuran karya
d. Besar karya
6.44
3. Manfaat pengisian buku pesan dan kesan dalam kegiatan pameran adalah, kecuali,….
a. Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pameran
b. Untuk mengetahui kelemahan penyelenggaraan pameran

c. Untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pameran
d. Untuk mencari bahan masukan dalam penyelenggaran pameran
4. Perlengkapan pameran yang berisi identitas karya, seniman, teknik dan media, tahun pembuatan dan harga disebut….
a. Folder
b. Panil
c. Buku tamu

d. Katalog
5. Salah satu fungsi panil adalah….
a. Penyekat ruang pameran

b. Informasi karya yang ditampilkan
c. Meletakan karya tiga dimensi
d. Informasi peserta yang ikut pameran
6. Di bawah ini termasuk hal yang harus diperhatikan dalam penataan ruang pameran, kecuali….

a. Pemasangan karya harus sejajar dengan pandangan mata
b. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari penikmat harus dibuat condong ke bawah
c. Pemasangan karya yang warnanya kuat dipasang dekat dengan karya yang warnanya lemah agar serasi
d. Pemasangan karya tiga dimensi ditempatkan pada tempat yang bias dilihat dari berbagai sudut pandang
6.45
7. Susunan isi laporan kegiatan pameran yang benar adalah….
a. latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup.
b. latar belakang, tujuan, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, sasaran, manfaat, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup.
c. latar belakang, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, tujuan, sasaran, manfaat, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup.
d. latar belakang, manfaat, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, tujuan, sasaran, penutup
8. Yang harus dilakukan panitia pameran ketika pengunjung menghadiri pameran adalah, kecuali….
a. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu,
b. Memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran dengan memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung pameran memerlukannya;
c. Mengawasi pengunjung pameran dai berbagai sudut pandang.
d. pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran.
9. Setelah kegiatan pameran selesai, panitia harus….
a. membuat program kerja baru
b. menyusun laporan pertanggungjawaban
c. mengadakan rapat program kerja
d. menyusun rencana anggaran/biaya
6.46
10. Laporan kegiatan biasanya disampaikan dalam bentuk….
a. Diskusi
b. Brosur
c. Katalog
d. Tulisan
Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran 3 ini. Rumus: Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti tingkat penguasan yang Anda capai: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Catatan: Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat menngikuti Ujian Akhir Semester (UAS), tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 pada BBM 6 ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 6.47
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif 1
1. A. pengertian
2. B. manfaat
3. B. Sosial
4. C. Komersial
5. D. Fungsi
6. D. Pameran tetap
7. A. Dua dimensi
8. B. Tujuan pameran
9. C. Sponsor pameran
10. C. Edukasi Tes Formatif 2
1. E. Pengertian
2. D. Bersifat fleksibel
3. B. Siapa yang melaksanakannya
4. D. Untuk membina kerja sama
5. B. 2, 4, 3, 5, 1
6. C. Tema merupakan kelengkapan dalam menyusun rencana pameran
7. B. Seksi Publikasi dan Dokumentasi
8. B. Menyiapkan ruangan untuk pameran
9. A. Pengumpulan karya
10. A. Latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, sponsorship
Tes Formatif 3
1. E. Siswa ditunjuk langsung oleh guru untuk untuk mengikuti pameran karya seni rupa
2. D. Besar karya
6.48
3. C. Untuk mencari kelemahan penyelenggaraan pameran
4. A. Folder
5. A. Penyekat ruang pameran
6. C. Pemasangan karya yang warnanya kuat dipasang dekat dengan karya yang warnanya lemah agar serasi
7. A. Latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, susunan kepanitiaan, materi pameran, waktu dan tempat penyelenggaraan, pemasukan dan dan pengeluaran dana, kesan dan pesan pengunjung, hambatan dan kendala, penutup.
8. C. Mengawasi pengunjung pameran dai berbagai sudut pandang.
9. B. Menyusun laporan pertanggungjawaban
10. D. Tulisan
CATATAN : KRIYA TEKSTIL KAMI GANTI DENGAN UKIR DAN PATUNG KARENA DISESUAIKAN
KONDISI SENI KRIYA YANG BERKEMBANG DI DAERAH KAMI.TERIMAKASIH


PENGERTIAN BUSANA –TATA BUSANA-DARI BUKU SEKOLAH
Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.
Batik Tulis Gurik BG10

Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai. Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Diharapkan pengetahuan ini dapat membantu kita  atau semua pihak yang terlibat pada bidang busana untuk lebih memahami ilmu busana secara umum.
Lalu Pengertian Busana Muslim, apa? Ok REK, di tunggu masukkannya tetang pengeritan busana muslim. Gak sulit kan, silakan tulis di kolom komentar.

TATACARA BERBUSANA (KESERASIAN NAN MENAWAN)
PENGERTIAN BUSANA

Busana ialah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki.. Didalam hal ini termasuk :  (1). Semua benda yang melekat di badan seperti : baju, sarung dan kain panjang. (2). Semua benda yang melengkapi dan berguna bagi si pemakai seperti : selendang, topi, sarung tangan, kaos kaki, sepatu, tas, ikat pinggang didalam istilah asing disebut millineries. (3). Semua benda yang gunanya menambah keindahan bagi si pemakai, seperti : hiasan rambut, giwang, kalung, bros, gelang dan cincin. Didalam istilah asing lebih dikenal dengan istilah accessories. 

TUJUAN BERBUSANA

Seseorang berbusana tentunya memiliki tujuan diantaranya (1). Busana merupakan cermin bagi sipemakai. Artinya kita dapat mengatakan sipemakai dari daerah mana, dari negara mana.  (2). Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam  (3). Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah. 
Dengan tidak kita sadari orang berlomba berbusana sebaik-baiknya untuk menampilkan kesan yang diinginkan sesuai dengan jasmani, rohani, kesempatan dan waktu. 

FUNGSI DARI BUSANA

   1.  Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan utama 
   2.  Memenuhi kebutuhan kesehatan 
        Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara dingin, panas, angin  (artinya sesuai dengan iklim). 
   3.  Memenuhi kebutuhan keindahan 
        Artinya busana dapat membuat diri seseorang kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal. 

TATA BUSANA PRIA

Ibu-ibu perlu mengenal tata busana pria agar dapat memonitor cara suami kita berpakaian. Busana pria di Indonesia banyak terpengaruh oleh budaya barat. Di ujung bawah undangan, sering tertera pakaian apa yang harus dikenakan, bebas rapi, PSL, Black Tie, dsb. Apa artinya semuanya ini?

Bebas rapi dalam bahasa lnggris istilahnya Casual. Bagi Indonesia celana panjang dengan kemeja lengan pendek atau panjang, kemeja batik atau tenun ikat. Di dunia barat, pakaian sehari-hari umpamanya celana panjang dengan jaket sport, blazer atau sweater, kini juga sering dipakai yang dinamakan T-shirt berkerah yang berkualitas.

Sopankah bila lengan kemeja digulung, jika bertamu ditempat orang yang lebih tua dan lebih tinggi kedudukannya ? Lebih baik lengan dikancing dengan benar, jika berkunjung pada atasan atau yang kita hormati, sebab lengan yang digulung berkesan kurang rapi.
TATA BUSANA WANITA

Cara berbusana mencerminkan kepribadian seseorang, meskipun berbusana itu sama pentingnya bagi pria dan wanita, akan tetapi biasanya diutamakan busana wanita baik dari segi artistik maupun dari segi komersial. Karena berbusana tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, tata krama berpakaian menjadi suatu yang patut diketahui. Berpakaian luwes dan serasi membuat orang merasa yakin diri.

Untuk menampilkan busana yang indah dan serasi dengan bentuk tubuh secara keseluruhan, baik model, ukuran maupun aksesorinya , maka perlu diketahui terlebih dahulu dengan cermat bentuk tubuh kita. Pada dasarnya bentuk tubuh manusia digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu 1). normal atau ideal, 2). gemuk pendek, 3). kurus pendek, 4). tinggi gemuk, dan 5). tinggi kurus. Bagaimana sebaiknya wanita berbadan normal berbusana? Untuk wanita yang berbadan normal memapakai busana berbentuk apapun cocok. Berbeda dengan wanita yang berbadan gemuk pendek, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah rancangan busana sebaiknya memakai garis memanjang dan vertikal, rok agak melebar dibawah sementara itu potongan bagian panggul jangan terlalu sempit, pilih bahan yang lemas dan bisa juga memainkan hiasan berupa deretan kancing dari atas kebawah. Jika anda adalah wanita yang memiliki badan kurus pendek maka untuk menutupi kekurangan anda adalah dengan cara memperhatikan garis rancangan, sebaiknya melebar atau horizontal, hindari busana dari bahan strait, blus dan rok bawah senada, pilihlah motif bahan kecil-kecil dengan tekstur lembut. Wanita yang memiliki bentuk tubuh tinggi gemuk agar tampak pendek dan kurus haruslah memperhatikan garis rancangan kombinasi antara vertikal dan horizontal harus ada keseimbangan, potongan busana dibuat pas, panjang blus dibuat melebihi garis panggul, lengan polos. Pilihlah bahan yang halus dengan warna kusam. Dan untuk wanita yang berbadan kurus tinggi rancangan busana yang dipakai hendaknya dengfan garis melebar, busana dibuat sedikit longgar, bahan yang dipilih agak kaku dan bermotif, Tas dan ikat pinggang sebaiknya besar dan lebar.

Apabila pada undangan tertera pakaian batik (untuk pria), si wanita boleh memakai batik atau boleh juga tidak batik. Bila pada undangan tertera PSL, maka wanita menyesuaikan diri, berarti berbusana lebih resmi, misalnya berbusana tradisional. Bila tercantum bebas rapi, kenakan pakaian yang rapi.

Teknik mengenakan kain panjang dengan benar, yakni berdirilah dengan kaki kanan didepan kaki kiri seperti hendak melangkah. Ukuran selangkah itu yang baik untuk menentukan ketatnya kain, yang penting anda dapat berjalan dengan wajar.

Penataan rambut disesuaikan dengan jenis busana, misalnya pakaian Jawa Klasik dengan sanggul Jawa. Kebaya panjang dan baju kurung dengan sanggul klasik maupun modern juga boleh. Disanggul paling banyak memakai tiga tusuk konde. Beberapa busana daerah seperti baju kurung memerlukan pemakaian lebih banyak perhiasan.

Jika kita memakai kebaya panjang maka jagalah agar mantel menutupi seluruh baju demi keindahan. Mantel dari bulu (fur) selain harganya mahal juga perawatannya sukar. Lebih baik memilih mantel dari bahan wol yang baik daripada mantel bulu yang murahan. Mantel kulit tidak sesuai karena terlalu sportif untuk busana tradisional.

Busana muslim tidak dapat dipakai untuk menghadiri acara resmi diplomatik karena busana muslim bukanlah busana nasional. Kita dapat memakai baju kurung atau kebaya dengan memakai kerudung kepala.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keserasian berpakaian / berdandan antara lain adalah:
1. Perhatikan keserasian warna
          Dalam berpakaian, keserasian warna merupakan hal yang teramat penting. Oleh karena itu belajar menyerasikan warna harus dimulai yang kecil. Mulailah dari hal-hal yang kecil, misalnya keserasian warna pakaian dalam dengan baju / celana yang akan dipakai, sampai dengan keserasian warna tas dan sepatu.

Tips : Untuk stelan jas, hendaknya pertama-tama milikilah warna hitam, lalu beige. Kedua warna tersebut bersifat netral bila dipadu padan dengan warna rok lain. Sesudah itu barulah warna yang lain seperti biru dan lain sebagainya.

2. Menyiapkan Pakaian

Pakaian yang akan kita pakai pada suatu acara hendaknyalah disiapkan sehari sebelumnya. Khusus ibu yang masih menyusui, siapkan dua pakaian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti tertumpah susu anak dan lain sebagainya.

Tips : Stelan jas / baju yang terbuat dari bahan sutera / dasi / celana panjang bapak dari bahan wol hendaknya jangan dicuci sendiri, melainkan dicucikan di laundry. Karena dengan mencuci sendiri berarti kita telah kehilangan satu koleksi kita. Noda yang masih baru, dapat kita hilangkan dengan sabun mandi atau stains remover.

3. Pemakaian sepatu dan tas

Hendaknya kita memiliki (walaupun hanya sebuah) sepatu dan tas dari bahan kulit berkualitas bagus. Pertama-tama pilihlah warna hitam atau coklat. Sesudah itu barulah kita menyerasikan sapatu dan tas dengan warna baju kita.

Tips pemelihanaan sepatu dan tas kulit :
Kulit yang berkualitas bagus biasanya sangat sensitif, berkerut bahkan mudah tergores. Oleh karena itu sesudah pemakaian, bersihakanlah sepatu / tas terlebih dahulu lalu masukkan sumpalannya supaya sepatu / tas tersebut tidak berkerut. Sesudah itu masukkan dalam kantungnya dan simpan ditempat yang kering.

4. Pemakaian stoking / pakaian dalam / mantel

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Persediaan stoking yang berwarna netral dan beige;

b. Stoking berwarna gelap tidak cocok dipadukan dengan sepatu warna terang seperti putih dan beige;

c. Akan terlihat anggun apabila memadukan sepatu hitam dengan stoking berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu tua;

d. Jangan menggunakan stoking sebatas lutut bila kita memakai rok yang terbelah atau panjangnya persis dibawah lutut, karena bila kita berjalan atau duduk akan terlihat jelek;

e. Pemakaian stoking jika memakai busana tradisional, pilih yang jenis halus, sewarna kulit jika memakai selop terbuka jangan memakai stoking dengan penguat tumis dan penguat jari (sandal foot);

f. Jangan menggunakan mantel lebih pendek dari baju / kebaya yang dipakai;

g. Pilihlah pakaian dalam musim dingin yang lehernya berbentuk V supaya tidak terlilhat;

h. Pemakaian pakaian dalam hendaknya pada tempatnya, oleh karena itu sebagus apapun pakaian dalam kita janganlah menemui tamu dengan pakaian dalam.
5. Berbusana Nasional

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbusana Nasional :

a. Pakaian Nasional berbeda dengan pakaian tradisional, pakaian  tradisional biasa dipakai untuk show;

b. Jangan memakai jaket kulit jika sedang berkebaya / berpakaian nasional;

c. Pilihhan warna untuk pagi, siang dan malam perlu diperhatikan;

d. Bahan yang berbordir emas serta brokat tidak dapat dipakai pada pagi dan siang hari;

e. Agar lebih praktis, buatlah model kain yang sudah diwironi;

f. Kain panjang untuk sarung hendaknya jangan dijahit;

g. Kebaya tembus pandang sebaiknya memakai camisole / lining;

h. Untuk yang berbadan besar, kebaya sebaiknya tidak terlalu pendek dan hindari warna-warna mencolok.

6. Pakaian Malam

a. Pakaian malam berbeda dengan pakaian yang digunakan untuk acara pagi hari;

b. Pakaian malam sebaiknya agak sedikit berkesan mewah / fancy. Untuk mendapatkan kesan mewah, tidak berarti baju tersebut harus mahal, asal kita dapat / mengetahui trik-trik, kita dapat menjadikan sepotong baju terusan hitam / gelap dipadu padan dengan corak terang atau stola / selendang brokat / prada, itu akan menjadikan pakaian malam yang indah dan anggun;
c. Untuk sitting dinner, tas sebaiknya dipangku / digantungkan dikursi.

PENUTUP

Berbusana sopan tidak berarti berpenampilan kuno atau ketinggalan jaman. Berbusana sopan artinya tidak mempertontonkan tubuh seseorang. Busana sepatutnya membantu kita mengungkapkan siapa kita, dan bukannya memamerkan sekedar daging. Cara kita berbusana menginformasikan kepada orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan kita, apakah dihormati sebagai seorang pribadi atau sebagai sepotong daging belaka. Berbusana pada dasarnya menyampaikan suatu pesan tertentu dan mengungkapkan disposisi batin orang.

1 komentar:

  1. rb88 | Best Casino and Sportsbook by RTB88 | Topbet
    Play the Best Slots, 10bet Live Blackjack, Roulette, Baccarat & rb88 More in One Game.

    BalasHapus